Notification

×

Iklan

Iklan

Penyakit Glaukoma: Bahaya, Faktor Risiko, dan Cara Mencegahnya

12/08/2025 | 10.55 WIB | 0 Views
Penyakit Glaukoma
Jateng Update - Penyakit Glaukoma: Bahaya, Faktor Risiko, dan Cara Mencegahnya


Jateng Update,- Glaukoma merupakan salah satu penyakit mata paling berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada saraf optik. Jika tidak ditangani dengan cepat, glaukoma dapat menimbulkan kebutaan total. Menurut berbagai laporan kesehatan, glaukoma sering disebut sebagai “the silent thief of sight” atau pencuri penglihatan yang diam-diam, karena penyakit ini berkembang secara perlahan dan umumnya tanpa gejala pada tahap awal.


Di Indonesia, kasus glaukoma terus meningkat seiring bertambahnya usia penduduk, gaya hidup yang berubah, dan minimnya pemeriksaan mata rutin. Karena itu, pemahaman mengenai bahaya, faktor risiko, serta langkah pencegahannya sangat penting agar masyarakat bisa mengantisipasi sedini mungkin.


Apa Itu Penyakit Glaukoma?


Glaukoma adalah kondisi medis di mana tekanan dalam bola mata (tekanan intraokular) meningkat sehingga menekan saraf optik. Saraf ini berfungsi mengirimkan informasi visual dari mata ke otak. Jika saraf optik rusak, kemampuan melihat seseorang akan menurun secara bertahap hingga dapat menyebabkan kebutaan.


Ada dua jenis glaukoma yang paling umum:


1. Glaukoma Sudut Terbuka (Open-Angle Glaucoma)


Jenis ini berkembang perlahan. Aliran cairan dalam mata tidak lancar, tetapi sudut drainase tetap terbuka. Karena berlangsung perlahan, banyak pasien tidak menyadari bahwa penglihatannya mulai menyempit.


2. Glaukoma Sudut Tertutup (Angle-Closure Glaucoma)


Jenis ini terjadi lebih cepat dan merupakan keadaan darurat medis. Tekanan dalam mata meningkat secara tiba-tiba sehingga menimbulkan nyeri hebat, mata merah, penglihatan kabur, sampai mual dan muntah. Bila tidak ditangani segera, kerusakan permanen dapat terjadi dalam hitungan jam.


Bahaya Penyakit Glaukoma


Mungkin banyak yang belum menyadari bahwa glaukoma memiliki sejumlah dampak serius bagi kesehatan mata. Berikut bahaya utama penyakit ini:


1. Menyebabkan Kerusakan Saraf Optik Permanen


Saraf optik sangat sensitif. Begitu rusak, kondisi tersebut tidak dapat diperbaiki, bahkan dengan operasi sekalipun. Inilah alasan glaukoma menjadi penyakit yang sangat diwaspadai.


2. Mengurangi Lapang Pandang Secara Bertahap


Pada tahap awal, penderita mungkin tidak merasakan gangguan apa pun. Namun sebenarnya, lapangan pandang atau visual field mulai menyempit dari pinggir. Banyak orang yang baru sadar ketika kondisi sudah parah.


3. Dapat Mengakibatkan Kebutaan Total


Tanpa pengobatan, glaukoma dapat membutakan mata dalam jangka panjang. Bahkan, glaukoma adalah penyebab kebutaan nomor dua di dunia setelah katarak, namun kebutaan akibat glaukoma bersifat permanen.


4. Tidak Menimbulkan Gejala Dini


Inilah yang membuat glaukoma berbahaya. Tidak ada rasa sakit atau tanda-tanda yang signifikan pada awalnya, sehingga banyak orang yang mengira matanya baik-baik saja.


Faktor Risiko Glaukoma


Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami glaukoma. Memahami faktor ini dapat membantu pencegahan lebih efektif.


1. Usia di atas 40 tahun


Semakin bertambah usia, risiko glaukoma meningkat. Pada usia di atas 60 tahun, risiko bisa meningkat lebih dari dua kali lipat.


2. Riwayat keluarga


Jika ada anggota keluarga seperti orang tua atau saudara kandung yang pernah mengalami glaukoma, peluang terkena glaukoma juga lebih tinggi.


3. Tekanan mata tinggi


Orang yang memiliki tekanan intraokular lebih tinggi dari normal lebih rentan mengalami kerusakan saraf optik.


4. Miopia atau Hipermetropia


Penderita rabun jauh (miopia tinggi) dan rabun dekat (hipermetropia) memiliki risiko glaukoma lebih besar.


5. Diabetes dan hipertensi


Penyakit kronis seperti diabetes dapat merusak pembuluh darah kecil, termasuk yang ada pada mata. Sementara hipertensi dapat mempengaruhi aliran darah ke saraf optik.


6. Penggunaan obat steroid jangka panjang


Obat tetes mata atau obat minum yang mengandung steroid dapat meningkatkan tekanan mata apabila digunakan terlalu lama.


Gejala yang Perlu Diwaspadai


Walaupun glaukoma sering tidak bergejala, beberapa tanda berikut perlu diperhatikan:


  • Penglihatan buram secara tiba-tiba
  • Nyeri mata
  • Sakit kepala
  • Penglihatan seperti melihat pelangi di sekitar cahaya
  • Mual dan muntah (khusus glaukoma sudut tertutup)
  • Lapang pandang menyempit dari pinggir


Jika mengalami salah satu tanda tersebut, segera lakukan pemeriksaan ke dokter mata.


Cara Mencegah Penyakit Glaukoma


Walaupun tidak semua kasus glaukoma dapat dicegah, langkah-langkah berikut dapat membantu menurunkan risiko dan mendeteksi lebih dini:


1. Periksa mata secara rutin


Pemeriksaan rutin minimal setahun sekali sangat penting terutama bagi orang berusia di atas 40 tahun. Pemeriksaan tekanan mata dan kondisi saraf optik dapat mendeteksi glaukoma pada tahap awal.


2. Kendalikan penyakit kronis


Jika Anda memiliki diabetes atau hipertensi, pastikan kondisi selalu terkontrol karena kedua penyakit ini memengaruhi kesehatan mata secara keseluruhan.


3. Gunakan obat sesuai anjuran dokter


Hindari penggunaan obat-obatan steroid tanpa pengawasan, terutama obat tetes mata yang dijual bebas.


4. Jaga gaya hidup sehat


Menerapkan pola makan bergizi, olahraga teratur, serta menjaga kualitas tidur dapat memperbaiki sirkulasi darah di mata.


5. Lindungi mata dari cedera


Cedera mata dapat meningkatkan risiko glaukoma sekunder. Gunakan pelindung mata saat beraktivitas berat atau berisiko.


Penanganan dan Pengobatan Glaukoma


Hingga saat ini, glaukoma tidak dapat disembuhkan, tetapi perkembangannya bisa dikendalikan. Beberapa metode pengobatan di antaranya:


  • Obat tetes mata untuk menurunkan tekanan mata
  • Obat oral
  • Laser trabeculoplasty
  • Operasi filtrasi


Tujuannya adalah menjaga tekanan mata tetap stabil agar tidak terjadi kerusakan saraf optik yang lebih parah.


Kesimpulan


Penyakit glaukoma merupakan ancaman serius terhadap kesehatan mata, terutama karena sifatnya yang tidak bergejala di tahap awal. Kerusakan saraf optik yang diakibatkan glaukoma bersifat permanen, sehingga pencegahan dan deteksi dini adalah strategi terbaik untuk menjaga penglihatan tetap sehat.


Dengan memahami bahaya, faktor risiko, serta langkah pencegahan yang tepat, masyarakat dapat mengurangi risiko terkena glaukoma dan mencegah kebutaan yang tidak bisa dipulihkan. Pemeriksaan rutin dan gaya hidup sehat menjadi langkah kunci untuk menjaga kesehatan mata jangka panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update