![]() |
| Jateng Update - Harga cabai setan di Pasar Kajen Pekalongan tembus Rp105 ribu/kg. Pemkab siapkan langkah stabilisasi. |
Pekalongan (JatengUpdate), - Harga cabai rawit merah atau yang populer disebut cabai setan di Pasar Kajen, Kabupaten Pekalongan, melonjak tajam hingga menembus Rp105 ribu per kilogram. Kenaikan harga yang terjadi sejak awal Desember 2025 ini membuat pedagang dan masyarakat harus beradaptasi, sementara pemerintah daerah menyiapkan langkah antisipasi agar harga kembali stabil.
Lonjakan Harga Cabai
Pantauan di Pasar Kajen menunjukkan bahwa harga cabai rawit merah naik drastis dari Rp60 ribu menjadi Rp100–105 ribu per kilogram. Pedagang sayur, Dwi Setyowati (49), mengungkapkan bahwa kenaikan harga berlangsung bertahap sejak awal bulan. Menariknya, stok cabai sebenarnya tersedia cukup banyak, bahkan melimpah.
“Cabai hijau sekarang Rp40 ribu. Cabai rawit merah sampai Rp100–105 ribu, sebelumnya cuma Rp60 ribu. Kenaikannya bertahap sejak awal Desember. Stok sih ada, malah melimpah,” ujarnya.
Meski stok tersedia, harga tetap tinggi. Dwi menduga hal ini berkaitan dengan momentum akhir tahun yang biasanya memicu lonjakan permintaan.
Dampak ke Konsumen dan Pedagang
Kenaikan harga membuat pembelian cabai menurun. Warga yang biasanya membeli dua kilogram untuk kebutuhan warung kini hanya membeli satu kilogram. Pedagang pun berhati-hati dalam mendatangkan stok agar tidak rugi jika cabai tidak laku dan akhirnya busuk.
Sutriyah (43), pemilik warung makan Lamongan, mengaku harus mengakali kenaikan harga dengan mencampur cabai setan dengan cabai lain untuk membuat sambal. “Kan warung Lamongan harus pakai sambal. Harga menu belum bisa saya naikkan. Kita maklumi akhir tahun seperti ini, nanti masuk Ramadan pasti naik lagi. Untungnya nggak seberapa jual makanan,” katanya.
Kenaikan Komoditas Lain
Selain cabai setan, sejumlah komoditas lain juga mengalami kenaikan harga di Pasar Induk Kajen:
- Tomat: dari Rp8 ribu menjadi Rp12 ribu/kg.
- Wortel: dari Rp8 ribu menjadi Rp16 ribu/kg.
- Cabai merah besar: dari Rp40 ribu menjadi Rp60 ribu/kg.
- Cabai rawit hijau: dari Rp30 ribu menjadi Rp40 ribu/kg.
- Terong: dari Rp8 ribu menjadi Rp10 ribu/kg.
- Bawang merah: dari Rp34 ribu menjadi Rp40–50 ribu/kg.
Kenaikan ini menunjukkan tren inflasi pangan menjelang akhir tahun, yang biasanya dipicu oleh meningkatnya permintaan dan distribusi yang terganggu.
Respons Pemerintah Daerah
Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, bersama Kapolres Pekalongan AKBP Rachmad C Yusuf, jajaran TNI, dan Pemkab melakukan pantauan langsung ke Pasar Induk Kajen. Fadia menegaskan bahwa meski sebagian harga masih stabil, cabai mengalami kenaikan paling signifikan.
“Kami memastikan harga di Kabupaten Pekalongan masih stabil dan masuk akal. Tapi ada beberapa yang naik cukup tajam, terutama cabai hampir dua kali lipat. Bawang merah juga naik lumayan, ayam dan telur juga naik,” kata Fadia.
Rencana Penanganan
Pemkab Pekalongan akan segera menggelar rapat bersama Forkopimda untuk menentukan langkah penanganan. Beberapa opsi yang dipertimbangkan antara lain:
- Subsidi harga untuk menekan lonjakan.
- Pasar murah agar masyarakat bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
- Bantuan biaya angkut untuk menstabilkan distribusi cabai dan komoditas lain.
“Kalau kenaikan terlalu tinggi, pemerintah harus turun dong. Bisa subsidi, bisa bikin pasar murah, atau bantu biaya angkut supaya harga stabil. Cabai ini yang paling signifikan kenaikannya, jadi akan kita bahas khusus,” tegas Fadia.
Analisis Penyebab Kenaikan
Kenaikan harga cabai menjelang akhir tahun bukan fenomena baru. Beberapa faktor yang memengaruhi antara lain:
- Musiman: permintaan meningkat menjelang liburan dan tahun baru.
- Distribusi: cuaca ekstrem dapat mengganggu pasokan dari daerah sentra produksi.
- Spekulasi pasar: pedagang besar bisa menahan stok untuk memicu kenaikan harga.
- Inflasi pangan: tren umum menjelang akhir tahun di berbagai daerah.
Lonjakan harga cabai dan sayuran berdampak langsung pada masyarakat, terutama pedagang kecil dan pemilik warung makan. Mereka harus menyesuaikan strategi agar tetap bisa berjualan tanpa menaikkan harga menu secara drastis.
Di sisi lain, konsumen rumah tangga juga harus mengurangi pembelian atau mencari alternatif bahan masakan. Kondisi ini berpotensi menurunkan daya beli masyarakat jika tidak segera diatasi.
Harga cabai setan yang menembus Rp105 ribu per kilogram di Pasar Kajen menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Dengan langkah antisipasi seperti subsidi, pasar murah, dan bantuan distribusi, diharapkan harga bisa kembali stabil.
Kenaikan harga pangan menjelang akhir tahun memang menjadi tantangan rutin, namun dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat, dampaknya dapat diminimalisir.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar