Notification

×

Iklan

Iklan

Apindo Prediksi Ekonomi Indonesia 2026 Tumbuh 5,0–5,4 Persen

12/08/2025 | 22.05 WIB | 0 Views
Apindo Prediksi Ekonomi Indonesia 2026
Jateng Update - Apindo Prediksi Ekonomi Indonesia 2026 Tumbuh 5,0–5,4 Persen


Jakarta (JatengUpdate), - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 berada di kisaran 5,0–5,4 persen secara tahunan (yoy). Proyeksi ini disampaikan di tengah ketidakpastian global, dengan kondisi ekonomi domestik yang dinilai masih menunjukkan tren positif.


Kuartal I Jadi Periode Terkuat


Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani, menyebut kuartal I (Q1) 2026 akan menjadi periode terkuat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini didorong oleh sejumlah perayaan tahunan seperti libur tahun baru, Imlek, Ramadhan, dan Idul Fitri.


Momentum tersebut diyakini memberikan multiplier effect signifikan pada sektor perdagangan, logistik, akomodasi, pariwisata, dan industri konsumsi.


“Untuk 2026, (proyeksi) Apindo masih tetap berkisar antara 5,0 sampai 5,4 persen,” ujar Shinta dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.


Waspada Perlambatan di Kuartal II dan III


Meski optimis pada kuartal pertama, Apindo mengingatkan adanya potensi perlambatan (growth deceleration) pada kuartal II dan III. Hal ini disebabkan meredanya pengaruh musiman dan jika tidak ada intervensi kebijakan pendukung pertumbuhan.


“Kuartal II dan III membutuhkan kewaspadaan karena hilangnya faktor musiman yang berpotensi memunculkan stagnansi jika tidak ada intervensi kebijakan,” jelas Shinta.


Tekanan Eksternal dan Tantangan Global


Apindo menyoroti risiko eksternal yang dapat memengaruhi perekonomian Indonesia, antara lain:


  • Pergeseran kebijakan internasional yang berdampak pada rantai pasok global.
  • Tekanan terhadap komoditas ekspor strategis Indonesia.
  • Tensi geopolitik dan fragmentasi perdagangan.
  • Potensi policy shocks seperti tarif resiprokal.


Shinta menekankan pentingnya memperkuat daya saing industri dan mengantisipasi tekanan eksternal yang dapat memengaruhi arus perdagangan serta nilai tukar.


Pendorong Struktural Ekonomi


Menurut Apindo, pendorong struktural seperti konsumsi domestik, investasi, dan ekspor harus menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Strategi lintas sektor diperlukan untuk mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.


“Apindo juga menyoroti bahwa sejumlah sektor usaha masih tertinggal dari pertumbuhan nasional, kondisi ini menegaskan perlunya strategi lintas sektor,” kata Shinta.


Proyeksi Apindo menegaskan bahwa meski Indonesia memiliki peluang tumbuh hingga 5,4 persen pada 2026, tantangan global dan risiko perlambatan domestik tetap perlu diantisipasi. Momentum kuartal pertama harus dimanfaatkan secara optimal, sementara kebijakan pendukung di kuartal berikutnya menjadi kunci agar pertumbuhan tetap stabil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update